I'M BACK

YESSSSSS PEEPS. Yah maaf blog gue down untuk beberapa saat. But yeap, it's back. And yeah. Let's start.

Mudik Madness

Soo yeah, selamat hari raya Idul Fitri! I know, I know, udah hampir telat sebulan, but screw your opinion. Jadi, seperti kaum muslim Indonesia kebanyakan, waktu lebaran gue mudik alias pulang kampung. Gue pergi ke Semarang. Tapi, gak seperti mudik-mudik sebelumnya, kali ini gue naik mobil. Ya, gue pernah sih beberapa kali ke Semarang naik mobil dulu, tapi seringan naik pesawat. Iyalah, elit.

Ehm, oke maaf gue tidak bermaksud sombong. Jadi gue berangkat sekitar jam 9 malem pada hari-h (or D-Day in English) lebaran. Paginya tentu saja gue makan-makan di rumah eyang gue yang di Gandaria. Pantekannya sampe sekarang masih ada lho. Makin banyak pula. Bocah-bocah udik sialan. Anyway, ya jadi gue silaturahmi ke rumah eyang dan gue bertemu sepupu-sepupu gue. Apa yang gue lakukan? Tidur. Yap. Begitulah. Dan sepupu-sepupu gue tentu saja dengan orangtuanya, tante, bude, om, dan pakde gue. Dan itu berarti.....ANGPAOOO, TUNJANGAN HARI RAYAAAA, UAAAANG, DUIIIIT, MONEEEYYYY HUWEHEHEHE. Meskipun gue udah berumur 16 tahun, gue tetep mendapatkan THR dari kerabat-kerabat gue. Kenapa? Ngiri? Ha, dasar orang-orang sok dewasa kalian. Dan mereka gak sungkan-sungkan ngasih lembaran biru dan juga merah. Oh, indahnya hari raya. Dan tidak, kali ini nggak ada dari pakde maupun om gue yang ngasihnya voucher mekdi. Alhamdulillah.

Jadi, setelah silaturahmi di rumah eyang di Jakarta selesai, kita pulang untuk ngambil tas dan koper, dan capcus. Kita berangkat. Akibat kebanyakan tidur selama silaturahmi di rumah eyang Gandaria, malemnya di perjalanan gue nggak bisa tidur. Gue nyoba sambil dengerin musik-musik galau slow, tetep nggak bisa. Nonton video porno eeeehhmmmm maksudnya nonton video di youtube, tetep ngga ngantuk. Sedangkan di belakang kemudi, bokap gue sudah terlihat....ya, begitulah. Susah dijelaskan. Gue, yang sudah bisa nyetir mobil, menawarkan sedikit bantuan.

'Mau gantian pa?'

Diem.

Yaudah, gue akhirnya mencoba tidur dan berhasil. Walaupun cuma dua jam, gue tidur dari jam 1 pagi sampai jam 3 pagi. Lalu, jam 5, kita berhenti di pom bensin untuk solat subuh. Ya, bulan Ramadhan telah melahirkan gue yang baru. Jadi ya kita solat subuh, abis itu gue makan pop mie karena gue sangat lapar. Yaa singkat cerita, kira-kira 1.5 jam dari Semarang, bokap gue udah tobat. Dia minta gue gantian nyetir. Yaudah.

Sampe deh di Semarang. Perjalanan dari Jakarta-Semarang memakan waktu sekitar 18 jam. Ya, emang itu lama banget dan bisa lebih cepet. Tapi sayangnya, bokap gue bukanlah pengemudi yang cepat (itu udah ngga ngantuk, gimana kalo ngantuk).

Jadi yesss, SEMARANG. Kita akhirnya sampe di rumah eyang gue yang di Semarang (orangtua nyokap). Di dalem rumah, udah ada sepupu-sepupu gue. Dia lebih muda dari gue, tetapi ibunya itu kakanya nyokap gue. Jadi alhasil, gue dipanggil Dek Rory. Dan mereka asli Jowo dan kalo ngomong selalu dengan penekanan. Kayak ngeden gitu. Jadi kalo ngomong kurang lebih kayak gini.

"HEH, NGUUAAWUR KOE DEK RORYK (ya, ada akhiran 'k'-nya. Tipikal Wong Jowo), IKI LHO PENCET SA' IKI BEN MENANG TOOOO HADDUH KOE KI GIMANA TO."

Dan yang gue bisa jawab cuma

"UWIIISSS AKU RA' POPOOOO WIIIISSS"

Ya. Aku ra' iso boso Jowo. Cuma sitik-sitik.

Sepupu-sepupu gue itu tidak ada habisnya kalau menyangkut yang aneh-aneh. Salah satu sepupu gue udah duduk di kelas 8. Dia, seperti kebanyakan orang di luar sana, lagi kena demam rambut tipis-di-pinggir-tapi-atasnya-tebel. Ya. Gaya rambut yang lagi marak di masyarakat Indonesia tercinta ini.

Uniknya? Well, dia bawa-bawa sisir.

Ke mana-mana.

Bawa dua, gak cuma satu. Dan harga satu sisir itu Rp 25 ribu. Men. Why.

Dan sisir itu juga nggak ada spesial-spesialnya, cuma sisir plastik yang bisa dibeli di pinggir jalan kalo lagi macet untuk 1/5 harga sisir sepupu gue ini. Edan.

Jadi ya, dia menghabiskan Rp 50 ribu untuk dua buah sisir. Astaghfirullah.

Selain ke rumah eyang di Semarang, gue juga pergi dan bermalam di rumah adeknya Eyang Kakung gue, di Wates (deket-deket Yogya). Gila. Enak bero. Walaupun fasilitasnya minim banget di sana, tapi bener enak buanget bisa lepas dari perkotaan. Men, di sana kalo malem langitnya berbintang men. BANYAK LAGI. Dan di sana sepi abis. Bener-bener ditengah pedesaan. DI JAKARTA KALO MALEM GENG MOTOR DENGAN KNALPOT RACING BERKELIARAN DAN YANG ADA CUMA BINTANG-BINTANG SINETRON BIKIN KASUS BIAR NGETOP. Ehem, maaf saya terbawa suasana.

Keesokan harinya, kita pergi ke pantai! YEAAAH BEACH. But yeah, it's an Indonesian beach, there's not much to write about. Tapi lumayan lho, pantainya gak rame dan bersih. Gue lupa namanya apa. Mungkin gara-gara orang-orang nggak boleh berenang di sana karena ombaknya termasuk kategori "berbahaya". Entahlah.

Tapi sayangnya, gue ada OGL Camp (Orientation Group Leader) untuk persiapan orientasi di sekolah gue dan gue harus pulang lebih awal dari keluarga gue. Gue pulang naik travel. Sendiri. Hiks.

Soo yeah. Biar seru, nih gue kasih foto-foto deh.

OMG XXI JUALAN CCTV?!
SEMARAAAANG

WATEEES.
Sepupu gue yang paling kiri itulah yang hobinya sisiran. Such majestic hair omg #swag #yolo #420getrekt.
Chillin' on the porch. Still, my cousin's hair doe.



Babysitting 101
Nyekar Eyang Buyut

Yes, my cousin is a bit too fat for those tights. Dem CROCS DOE. 

Deal with it.

Babysitting yet again.

#beachpls
Babysitting. Again. Because why not.
Baywatch 2
Hawt #beachboy
Yap, jadi itulah mudik gue tahun ini kurang lebih. Maaf jika saya sudah membuat anda trauma atau merusak mata anda. Salah sendiri buka-buka blog gajelas gini. Segitu dulu deh ya buat sekarang.








Because I can.

Comments

Popular Posts