Graduation

You know that feeling when you wake up from a really sweet dream? Sucks, right? Rasanya begitu nyata, eh, tiba-tiba lo diguyur nyokap pake air dingin seember. Yah, tapi separah-parahnya perasaan bangun-dari-mimpi-indah itu, menyadari bahwa satu tahap di kehidupan nyata kita udah berakhir rasanya jauh lebih pahit. Rasanya kayak mimpi.

Ya, gue udah lulus SMA. Secara resmi. Hari Senin, tanggal 1 Juni 2015 kemarin, gue wisuda dan tali ekor kuda di toga gue udah dipindahkan dari kiri ke kanan.....atau sebaliknya, gue lupa, oleh executive principal sekolah gue. Ya, gue, yang dulu dengan bersusah payah tes masuk sampe tiga kali, sekarang udah lulus dari sekolah tersebut. Walaupun dengan nilai yang sama-sama mepet.

Wisuda gue gak cuma sekadar wisuda, kita murid-murid angkatan 2015 juga banyak yang tampil untuk terakhir kalinya sebagai murid ACS Jakarta di panggung Performing Arts Theater sekolah gue sebelum kita dinyatakan lulus. Gue nyanyi dua kali sama ikutan mass dance seangkatan.

Sesudah wisuda, gue pergi ke graduation dinner di Hotel InterContinental. Di acara ini, gue gak cuma makan bareng temen-temen, tapi juga beberapa guru yang pernah mengajar angkatan gue. Selain makan-makan, ada juga pemberian semacam token of appreciation buat guru-guru tersebut. Selain penghargaan untuk guru, ada juga penghargaan untuk murid-murid. Kalo di sekolah nasional, ini tuh kayak angket yang "Serba Ter-". Misalnya; terganteng, tercantik, terpopuler, terlena, tersiksa, teraniaya, teroris, dan lain-lain.

"Penghargaan" yang dibagikan ada 12 kategori. Berikut merupakan penjelasan (yang tentu saja dilebih-lebihkan) dari masing-masing kategori;

Biggest Teacher's Pet - ini merupakan penjilat bokong guru-guru paling kamrpet yang berusaha terlihat baik di depan mereka biar dapet extra credit

Future ACS discipline master - yang paling disiplin. Tapi berdasarkan hasil voting, yang menang bukan yang paling disiplin, melainkan yang paling mirip dengan vice principal sekolah. Dan juga paling Singapur di antara murid lain.

Most committed to the IB - kutu buku. Kerjaannya belajar doang. Orang ini kayaknya bakal mati kalo gak belajar.

Best Procrastinator - yang paling suka nunda-nunda. Misalnya dia ngutang sama ibu kantin, gak bayar-bayar. Eh, bukan, salah deng contohnya. Ya pokoknya gitu deh, kalian ngerti lah.

Most likely to be caught playing DOTA instead of studying - yeah. It's pretty self-explanatory isn't it.

Most likely to be late to their own wedding - ini murid yang paling seneng ngaret. Telat dateng ke sekolah, telat masuk kelas, telat makan, telat datang bulan, dan seterusnya.

Terheboh - yang paling hiperaktif dan gak bisa diem, mulut dan juga badannya.

Class clown - yang cita-citanya jadi badut ulang tahun. Ga deng, murid ini merupakan murid paling lucu dan sering ngelawak di kelas. Dia juga yang paling sering jadi bahan cemoohan orang-orang.

Tergalau - jomblo. "Penghargaan" yang cocok buat banyak orang di angkatan gue, terutama temen-temen cowok gue.

Best Couple - cewek, cowok, pacaran, ke mana-mana nempel terus. Yah, begitulah.

Most likely to rule the world - punya mental haus kekuasaan kayak Kim Jong-Un. Paling mungkin menjadi orang yang memulai PD III.

Most likely to get married first and have 100 kids - tangannya selalu ada di daerah selangkangan tanpa alasan yang jelas. Lonjakan hormon orang ini sudah tidak bisa ditampung lagi. Nafsu birahinya udah bukan meraung-raung lagi, DIALAH penjelmaan dari hawa nafsu itu sendiri. Siluman nafsu birahi. Serem abis.

Penghargaan demi penghargaan disebutkan oleh MC. Gue gak sebutin satu-satu yah, menjelaskan mengapa murid A memenangkan penghargaan X bakalan bikin post ini panjang banget. Jadi singkat cerita, sampailah ke kategori "Tergalau". Banyak orang yang bisa jadi pemenang kategori ini, mulai dari si Estrella yang pernah terang-terangan bilang "damn I want a GF so bad", Bilbo yang cintanya bertepuk sebelah tangan, Peo yang emang dari sononya galau, dan tentu saja...gue sendiri.

"Penghargaan selanjutnya, 'Tergalau', wah ini kayaknya orang yang sedih terus ya kerjaannya. Dia ini mungkin senyum di luar, tapi dalemnya wuah, pokoknya gitu lah ya", kata si MC ke rekan MC yang satunya.

"So, penghargaan 'Tergalau' di ACS Jakarta batch of 2015 goes to..."

Drum roll. Suasana tegang. Estrella tegang. Bilbo tegang. Semua orang tegang.

"Roooooooryyyyyy"















ASUKAMPRETAIANJASMARAAAAAAAA


Tokai kambing. Peler kuda. APA-APAAN INIIIIIIIII?!?!?!?!!! GUE GAK SEGALAU ITU SOMPREEEETTTT KUKUTUK KALIAN SEMUA JADI BATUUUU FUAAAAAKKKKK.

Begitulah yang gue katakan dalam hati.

Semuanya bersorak ramai, seakan penghargaan ini merupakan sesuatu yang patut dibanggakan. Estrella, yang merupakan kandidat paling kuat, bersorak paling kenceng pas nama gue yang dipanggil, bukan nama dia. Asem.

Jeng jeng jeng.
Tapi yah, apa daya. Kemungkinan besar gue dapet penghargaan ini gara-gara blog gue ini nih. Post gue kebanyakan isinya tentang gue sama cewek dan gue berakhir menyedihkan. Gak cuma itu, gue juga di sekolah paling sering nyanyi lagu-lagu galau DITEMENIN SAMA ALUNAN GITAR ESTRELLA. Licik juga si ngehe itu.

Hadeuh, ya sudahlah. Apa yang terjadi, biarkanlah terjadi.

Setelah itu, kami seangkatan menikmati malam yang tersisa. Ada momen yang mengharukan, sisanya dipenuhi canda tawa. Gak ada satu pun kesedihan di malam itu. Dan, men, tiba-tiba waktu udah menunjukkan jam 23.30, jam sewa tempat kita udah abis. Gue beserta yang lainnya mau gak mau harus pulang.

Perpisahan merupakan sesuatu yang gak pernah gampang, meskipun lo udah berkali-kali ngalamin perpisahan. Gue seminggu kemaren pergi ke Bali seangkatan. Walaupun saat wisuda dan dinner gue udah ngucapin perpisahan ke temen-temen gue, rasanya masih susah untuk ngucapin hal tersebut lagi saat kita sampai di Soekarno-Hatta dan akan pulang ke rumah masing-masing. Gue juga masih susah menerima kenyataan bahwa masa SMA gue udah abis. Udah saatnya gue lanjut ke tahap hidup gue berikutnya, yaitu kuliah. Gue semakin hari semakin mendekati kehidupan nyata layaknya orang dewasa. Dan kenyataan itu, seberapa gak mau dan gak sukanya gue, gak bisa dielakkan.

Yeah, seperti yang udah berkali-kali dibilang orang, di mana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Semuanya tergantung sama kita, udah siap atau belum untuk menghadapi perpisahan itu. Gue cuma berharap gue dan temen-temen gue kali ini, temen-temen SMA ini, bakal terus saling contact sampe nanti entah kapan. Gue gak mau hilang kontak dengan mereka, layaknya temen-temen SD dan SMP gue, yang hampir semua udah hilang dari hidup gue gitu aja. Semoga deh ya. Amin.

Wah gila blog gue jadi blog Mario Teguh gini.

Comments

Popular Posts